Subscribe:

Pages

Senin, 15 Oktober 2012

Fungsi Hutan Kota


Fungsi hutan kota
1) Menahan dan menyaring partikel padat diudara.
Partikel debu yang melingkupi kehidupan masyarakat perkotaan dapat disebabkan oleh proses alamiah. Namun lebih besar akibat dari kegiatan manusia sendiri. Umumnya penyebab polusi udara di perkotaan akibat dari emisi gas buang kendaraan bermotor dan asap partikel dari cerobong asap pabrik.
Dengan adanya hutan kota, maka partikel-partikel debu yang beterbangan diudara akan terjerap atau menempel pada dedaunan pohon yang tumbuh disekitarnya. Terlebih lagi apabila banyak jenis pepohonan yang memiliki tekstur permukaan daunnya lebih kasar atau berbulu. Contoh : Pohon kersen (dalam bahasa lokal jawa disebut Talok ) dan adapula yang menyebutnya pohon buah cherry lokal )
2) Menyerap partikel  timbal (Pb)
Unsur timbal yang mencemari udara didominasi oleh kendaraan bermotor. khususnya akibat pembakaran yang tidak sempurna atau disebabkan memang jenis bahan bakar yang mengandung unsur timbal. Menurut Krishnayya & Bedi (1986); “Diperkirakan unsur timbal diudara akibat gas buang kendaraan bermotor yang mencemari udara mencapai 60-70%. Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara di perkotaan (Goldmisth & Hexter).
Pohon Keben (Barrington asiatica)
Menurut Dahlan (1989) dan Fukuara, dkk (1990), mengenai beberapa jenis tanaman/ pohon yang memiliki dalam menekan / mengurangi kandungan timbal diudara sebagai berikut :
  1. Jenis pohon dengan kemampuan daya serap cukup tinggi terhadap kandungan timbal diudara antara lain :  Pohon damar (Agathis alba), Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla), Pohon Jamuju (Podocarpusimbricratus), Pohon Pala (Mirystica fragrans), Pohon Asam Landi (Pithecelobiumdulce), Pohon Johar (Casia siamea).
  2. Sedangkan jenis tanaman dengan kemampuan daya serap rendah terhadap kandungan timbal diudara tetapi tidak peka terhadap pencemar udara, antara lain :  Glodogan (Polyalthea longifolia), Keben (Barringtonia asiatica) dan Tanjung (Mimusops elengi).
  3. Dan jenis pohon dengan kemampuan daya serap sangat rendah terhadap kandungan timbal diudara tetapi tidak tahan terhadap sumber pencemar (kendaraan bermotor) antara lain :  Tanaman Daun Kupu-kupu (Bhautinia purpurea) dan tanaman Kesumba (Bixa orellana).
3) Meredam kebisingan
Menurut Grey dan Deneke (1978), bahwa pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan rantingnya. Dan daya serap kebisingan oleh daun tersebut dapat mencapai 95%. Adapun jenis tanaman yang efektif dalam meredam kebisingan suara adalah jenis tanaman/pohon yang memiliki daun tebal dan rindang.
4) Mengurangi bahaya hujan asam
Menurut Smith (1985), pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam melalui proses fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi akan memberikan beberapa unsur kimia antara lain : Kalsium (Ca), Natrium (Na), Mangaan (Mg), Kalium (K). Dan menurut Smith (1981) pula, bahwa proses gutasi tersebut juga memberikan bahan organik seperti Glumatin dan Gula.
Menurut Henderson dkk (1977) bahwa bahan organik yang diturunkan ke lantai hutan dari tajuk melalui proses troughfall dengan urutan K > Ca > Mg > Na, baik untuk tegakan daun lebar maupun untuk daun jarum.
Hujan yang mengandung Asam Sulfat (H2SO4) dan Asam Nitrat (HNO3) apabila tiba dipermukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti asam Sulfat (H2SO4) akan bereaksi dengan Kalsium yang teredapat pada daun dan membentuk garam Kalsium Sulfat (CaSO4) yang bersifat netral. Maka dengan pH air yang lebih besar dari pada pH air hujan tersebut. Ini berarti bahwa adanya proses intersepsi dan gutasi melalui kenaikan pH sehingga air hujan tidak begitu berbahaya bagi lingkungan.
Hasil penelitian Hoffman dkk (1980) menunjukkan bahwa pH air hujan yang telah melewati tajuk pohon lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pH air hujan yang tidak melewati tajuk pohon.
5) Menyerap karbonmonoksida (CO)
  • Kacang merah (Phaseolus vulgaris) dapat menyerap gas CO sebesar 12-120 kg/km2/hari;
  • Mikro organisme dalam tanah pada lantai hutan berperan sebagai penyerap yang baik. Smith (1981) mengatakan bahwa tanah dengan mikroorganisme nyadapat menyerap gas CO dari udara yang semula 120 ppm menjadi hampir Nol hanya dalam waktu 3 jam;
6) Menyerap karbondioksida (CO2) & menghasilkan oksigen (O2)
Di laut kita mengenal pythoplankton, ganggang, rumput laut sebagai penyerap karbon dioksida. Sedangkan didarat peran dan fungsi penyerap karbon dioksida tersebut berada pada hutan dan perkebunan serta taman pepohonan.
Bagaimana tanaman atau pepohonan melakukan  penyerapan karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2)?
Tanaman atau pepohonan  melakukan proses fotosintesis yaitu dengan memanfaatkan panas cahaya matahari guna mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Tentunya hal ini bermanfaat bagi kehidupan manusia dan binatang.
Widyastama (1991) menyatakan bahwa tanaman yang baik dalam menyerap CO2 dan menghasilkan O2 antara lain : pohon damar (Agathis alba), daun kupu-kupu (bauhinia purpurea), lamtoro-gung (leucaena leucocephala), akasia (acacia auriculiformis) serta pohon beringin (ficus benyamina).
7) Menahan angin
Pohon dan tanaman juga memiliki peran penting dalam fungsinya menahan angin kencang atau angin badai. Spesifikasi jenis tanaman atau pohon yang umum digunakan sebagai taman hutan yang mampu menahan terpaan angin kencang adalah :
  • Tanaman / pohon yang memiliki dahan yang kuat atau tidak mudah patah;
  • Jenis daunnya tidak mudah gugur bila diterpa angin dengan kecepatan sedang (kecepatan + 60km/jam);
  • Memiliki jenis akar tunjang yaitu akar yang menghujam kedalam tanah sehingga kuat berdiri tegak;
  • Memiliki kerapata  yang cukup yaitu antara 50% s.d. 60%;
  • Hutan atau taman hutan memiliki tinggi dan lebar jalur hutan kota yang cukup besar sehingga dapat melindungi dengan baik wilayah yang diinginkan. (Grey dan Deneke, 1978).    Angin kencang yang menerpa kota dapat ditekan / dikurangi hingga 75%-80% oleh suatu penahan angin yang berupa hutan kota(Panilov dalam “Robinette, 1983).
8) Menyerap dan menangkis bau
Menurut Grey dan Deneke (1978), bahwa tanaman dapat menyerap bau secara langsung, atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau.
Untuk beberapa jenis tanaman atau pohon tertentu dapat mengeluarkan bau harum. Jika jenis tanaman tersebut ditanam didekat sumber bau, maka tanaman tersebut akan menetralisir bau dan mengganti dengan bau yang harum. Jenis tanaman tersebut antara lain: Cempaka (Michelia champaca) dan Tanjung (Mimusops elengi). Tidak heran jika pemakaman di Indonesia dan sebagian besar negeri di Asia Tenggara biasa ditanami jenis tanaman berbau harum serta jenis tanaman bunga yang harum. Dan ada pula yang menempatkan tempat pembuangan sampah akhir di lingkungan pepohonan atau kebun pohon rindang.
9) Menyimpan air tanah
Humus adalah komponen penting hutan yang bersifat higroskopis dengan kemampuan penyerapan air tanah yang besar. Penyerapan air yang tinggi akan menghasilkan tingginya kadar air tanah dihutan pun tinggi pula.  Humus adalah bagian sistem  akar tanaman yang telah berubah bentuk dan menyebabkan pori-pori tanah meningkat.
Untuk daerah yang dihulu daratan, umumnya ditumbuhi jenis tanaman yang memiliki daya evapotranspirasi yang rendah dengan sistem akar yang mampu memperbesar porositas tanah.  Dengan jenis tanaman ini maka air hujan akan dapat langsung masuk
 10) Menangkis cahaya menyilaukan
11) Menjadi habitat satwa khususnya burung.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sekilas info. Vitamin telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker, walaupun tingkat yang rendah dari vitamin D berhubungan dengan peningkatan resiko kanker. Apakah ini merupakan sebab akibat dan suplemen vitamin D bersifat melindungi tidak pernah dinyatakan. Suplemen Beta-Carotene telah diketahui meningkatkan kanker paru-paru pada mereka yang beresiko tinggi. Asam folat telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker usus, bahkan justru menuingkatkan terjadinya polip pada usus besar. Tidak jelas apakah suplemen selenium mempunyai efek pengobatan/pencegahan. selain itu, seiring dengan perkembangan jaman, kini pengobatan penyakit ini sudah banyak di lakukan secara herbal, salah satunya dengan menggunakan produk ziirzax dan typhogell, dan untuk info lebih lengkap, silahkan baca spesifikasi produk obat kanker ziirzax dan typhogell.

Posting Komentar