Subscribe:

Pages

Jumat, 02 November 2012

Cintaku Dengan Bidadariku



              Cintaku Dengan Bidadariku
Namaku adalah Mala,umurku 17 tahun.Aku adalah anak tunggal dari pasangan Muhammad Ahya dengan Siti Friya.  
Suatu hari ada anak bernama Dika.Anaknya pintar sih.,. tapi bukan pintar karena prestasinya melainkan pintar membohongi orang tua dan gurunya.
   Pada suatu hari,Dika bertemu dengan Aku.Aku adalah anak baru di sekolahannya.Aku ternyata suka dengan Dika,lalu Aku mengajak kenalan Dika tetapi Dika tidak mau.,”Hai,bolehkah aku tehu namamu?”tanya Aku dengan wajah tersenyum.Kemudia Dika menjawab dengan angkuhnya,”Maaf sebelumnya,kalau boleh aku sarankan lebih baik kamu mencari teman yang sesuai untuk kamu.”Kata Dika dengan angkuhnya.
   Sewaktu Dika berkata seperti itu teman-teman Dika langsung menertawakan Aku,Aku langsung berlari menjauh dari teman-teman Dika.Tetapi sewaktu Aku mengikuti pelajaran di kelas Dika ternyata Aku adalah anak yang pintar.Saking pintarnya,dia dipindah dikelas unggulan diSMA tersebut.
   Lalu,hari yang sudah ditunggu-tunggu Aku akhirnya sudah tiba.Aku akan dikirim ke Singapore,Aku sangat senag  karena ia dikirim sebagai siswa teladan untuk mewakili sekolahnya.Namun tidak dengan Dika saat dia tahu bahwa Aku akan dikirim ke Singapore,Dika sangat sedih karena ia pikir dia tidak akan bertemu lagi dengan Aku.
Sebelum Aku  berangkat,dia mampir dulu ke sekolahnya untuk meminta restu dan dukungan dari teman dan gurunya.Saat sudah sampai di sekolahan,tanpa disengaja ia bertemu dengan  Dika.Dikapun kaget tak terkecuali  Aku.Dika berkata,”Hai  Aku,ku dengar kamu akan pergi ke Singapore hari ini  ya..?”Kata Dika
Kemuian  Akupun menjawab,”Iya,memang kenapa?’’.,”Tidak,tidak  apa-apa.”Kata Dika sambil tersenyum.Setelah itu,Aku langsung pergi tanpa menghiraukan  Dika kembali.Lalu Dika sangat kecewa dengan sikap  Aku kepadanya.
                              4 hari kemudian...
Setelah 4 hari  Aku ke Singapore,akhirnya  Aku pulang dengan membawa kabar gembira untuk guru dan temen-temannya.Namun sebelumnya,dia mengucapkan salam perjumpaan terlebih dahulu,”Hai,lama tidak jumpa.Aku membawakan kabar baik untuk kalian dan bapak/ibu guru lo...!”Kata Aku sambil tersenyum lebar.Teman-temannyapun bertanya dengan wajah yang riang,”Apa kabar gembiranya..?”
,”Aku menang lomba siswa teladan di Singapore.”Kata Aku
Dengan serentak teman dan guru Akupun menjawab,”Wah,hebat kamu Aku.Kamu memang anak yang pintar.”.Lalu Aku menjawab,”Ah,aku tidak akan menang tanpa suport dan doa kalian semua.Terima kasih ya..”
Setelah bercanda riang dengan teman-temannya,Aku merasa perutnya mulai lapar.Dia bergegas menuju kantin sekolahnya untuk membeli makanan.Saat hendak memberikan uang ke penjualnya,dia bertem dengan Dika yang juga sedang beli di kantin tersebut.Dikapun menyapa Aku dengan ramah,”Wah Aku,kamu sudah pulang dari Singapore ya..?”Kata Dika sambil tersenyum lebar kepada Aku.Namun Aku menjawab dengan wajah sinis,”Ya gimana kelihatannya.”Kataku.Dengan Hati kecewa Dikapun menjawab,”Ya sih,kamu memang sudah kembali dari Singapore.”Kemudian Aku menjawab kembali,”Sudah tahu kok tanya.”
Kemudian,setelah itu Akupun bergegas untuk segera masuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.Saat sudah lama mengikuti pelajaran,akhirnya bel tanda pulang sekolah dibunyikan.Lalu Aku segera bergegas pulang kerumah.
Keesokan harinya sewaktu Aku di Taman sekolah,Dika mengirimkan surat untuk Aku yang isinya,”Aku,aku tahu kelakuanku di masa lalu sangat tidak baik dan menjengkelkan.Aku ingin memperbaiki kesalahanku yang lelu kepadamu.Nanti waktu pulang sekolah,aku tunggu kamu di taman sekolah.

                Dika
                                            

Lalu Aku tersenyum saat membaca surat tersebut.Pikirnya,berarti cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.Setelah lama mengikuti pelajaran,tak terasa akhirnya bel tanda pulangpun dibunyikan.Dika segera mengemasi semua bukunya,dan bergegas menuju ke taman untuk menyatakan perasaannya kepada Aku.Hatinya terasa berdebar dengan kencang,saat Dika sudah sampai di taman ternyata Aku sudah datang terlebih dahulu daripada dia.Dikapun berkata,”Maaf ya La,aku terlambat.Kamu sudah lama menunggu disini?”
Akupun menjawab,”Enggak kok,aku juga baru sampai.”.Karena tidak mau membuang-buang waktu,Dikapun segera mebicarakan tetang perasaannya kepada Aku,”La,sebenarnya aku takut mau bicara seperti ini.Tapi aku sudah tidak bisa berbohong lagi.Sebenarnya aku....”
Akupun menjawab dengan tersenyum,”Aku apa?”.Dengan badan yang gugup,Dikapun mencoba untuk berani bicara ke Aku,”Aku...... Aku suka dengan kamu”.Seketika itu juga Aku kaget dan berkata,”Apakah benar yang kamu bicarakan.Kamu suka kepada orang yang levelnya tidak sebanding dengan kamu?”Tanya Aku.Kemudian Dika menjawab dengan agak tersenyum,”Ya,itukan masa lalu.Dan masa lalu ya masa lalu,sekarang ya sekarang hehehe.Jadi,gimana kamu mau nggak jadi pacar aku..?”.Lalu Aku menjawab,”Yaiyalah,aku mau.Orang dari pertama ketemu aku juga udah suka sama kamu.”Kata Aku sambil tersenyum.Karena Aku menjawab demikian,Dika langsung senang.
            1 bulan kemudian...
Waktu tak terasa sudah 1 bulan aku dan Dika berpacaran.Aku dan Dika mengisi saat-saat berpacaranku dengan penuh kebahagiaan.Sampai pada suatu hari ada hal yang aneh,yang terjadi kepada Aku
Saat dikantin.Aku,Dika,dan teman-teman lain berkumpul mereka bersenang-senang bersama.Lalu dari hidung Mawar keluar darah,dan ternyata Aku mimisan.Teman Aku yang bernama Dinapun memberi tahu Aku,”Mala,hidungmu berdarah.Coba aku bersihkan,ayo kuantar kamu ke toilet untuk membersihkannya.”Katanya.Seketika itu juga Dika dan teman-teman yang lain menengok ke arahku.Dikapun panik dan berkata,”Mala,kamu baik-baik sajakan?”Kata Dika.Akupun menjawab,”Aku baik-baik saja,mungkin aku hanya kecapekan.”Kataku sambil tersenyum untuk meredakan paniknya Dika.
Lalu saat Aku sudah membersihkan darah yang keluar dari hidungku.Aku keluar dari toilet dan Dikapun menanyakannya kembali,”La,yang benar kamu tidak apa-apa?.Ayo aku antar kamu ke dokter untuk periksa.”Kata Dika sambil mengusap pipi Aku.Akupun menjawab,”Benar,aku tidak papa.Mungkin,aku hanya kecapekan saja.”Kata Aku sambil memalingkan wajahku dari Dika.
Sesaat setelah pulang sekolah,Aku bercerita kepada ayah dan ibunya.Ayahnyapun segera mengantar Aku untuk periksa kerumah sakit.Setelah Aku diperiksa,dokter memberi tahu kepada ayah Aku dan Aku,”Pak,anak anda menderita sakit kanker otak stadium akhir.”Kata dokter.
Sesudah diberi tahu oleh dokter kalau Aku sakit kanker otak stadium akhir,Aku mulai berfikir kalau hidupnya tidak lama lagi.Keesokan harinya,seperti biasa Dika selalu menghampiri Aku untuk berangkat sekolah bersama dengannya.Saat bertemu dengan Aku Dika berkata,”La.Bagaimana keadaanmu,apa sudah lebih baik?”Tanya Dika.Karena Aku tidak ingin membuat Dika cemas dan khawatir Akupun menjawa,”Ah,kata dokter kemarin aku Cuma kecapekan kok.He he he”.Kata Aku sambil tersenyum.Kemudian,setelah berbicang sebentar mereka berangkat sekolah.Setelah sampai di sekolah,tiba-tiba Aku mengeluarkan darah dari hidungnya kembali.Dikapun memberi tahu Aku,”Aku,hidung kamu berdarah lagi.”Kata Dika.Lalu Aku kaget dan segera mengusap darah yang keluar dari hidungnya.Kemudian Aku berkata,”Halah,tidak apa-apa.Biasa saja.”Kata Aku.Mulai saat itu Dika curiga akan sakit Aku.
Setelah beberapa hari Aku menderita sakit itu,akhirnya Dika benar-benar penasaran dengan sakit yang dialami oleh Aku.Sewaktu sedang bercanda dengan teman-teman dan Aku di kantin,tiba-tiba Aku pingsan dan dari hidungnya mengeluarkan darah.Dikapun kaget,”Eh tolong Aku,Aku pingsan.”Kata Dika.Kemudian teman-teman Dika dan Aku segera membantu membawa Aku ke UKS,karena dihantui rasa penasaran Dika langsung membawa Aku ke rumah sakit untuk diperiksa.Saat dirumah sakit dan setelah diperiksa oleh dokternya akhirnya,Dika tahu bahwa Aku sedang menderita sakit Kanker otak stadium akhir.Dikapun langsung menangis tak henti-henti,karena pikirnya sebentar lagi Aku akan pergi meninggalkan dia.Namun dia tetap pesimis kalau Aku akan sembuh dari kanker otaknya.Beberapa saat kemudian Aku terbangun dari pingsannya Aku bertanya,”Dimana aku sekarang?”Tanya Aku,kemudian Dika menjawab,”Kamu sekarang berada dirumah sakit,tadi kamu pingsan disekolahan.Jadi aku bawa kamu kerumah sakit.”Kata Dika dengan lembut.Lalu Aku menjawab dengan menangis,”Pasti kamu sudah tahu apa penyakitkukan?”Kata Aku.Dika terdiam sejenak,setelah itu Dika tersenyum dan berkata,”Tidak apa,aku yakin kalau kamu akan sembuh..Kok.”Kata Dika sambil tersenyum kepada Aku.Tidak Lama kemudian,teman-teman Aku dan Dika datang untuk melihat keadaan Aku.Teman-teman Aku berkata,”Aku,apakah kamu baik-bauk saja?”
Aku menjawab,”Iya,aku baik-baik saja.Kata dokter,kalau dibuat istirahat sebentar juga akan sembuh.Iyakan Dik..”
Dika hanya dapat menganggukkan kepala dengan menahan rasa sedih pada dirinya.
Setelah pulang dari rumah sakit,Aku berfikir untuk meninggalkan Dika.Karena dia tidak sanggup melihat Dika yang sedih karena dibebani dirinya.Keesokan harinya Dika menjemput Aku,namun Aku sudah berangkat terlebih dahulu.Dika merasakan haal yang aneh dari Aku,karena tidak biasanya Aku berangkat mendahului Dika.Sesampainya Dika ke sekolah,dia langsung menuju kelas Aku.Ternyata Aku sedang asyik bergurau dengan teman-temannya,Dikapun berkata ingin mengajaknya ngomong sebentar,”Aku,aku ingin bicara dengan kamu sebentar.Aku tunggu kamu didepan kelas,sekarang.” Setelah itu,Dika keluar bersama dengan Aku.Akupun bertanya kepada Dika,”Kenapa sih,bicara sampai seperti ini.Bicara di kelaskan juga bisa.”Kata Aku.Dika menjawab,”Kenapa kamu sekarang sikapnya berubah?”Tanya Dika.Aku menjawab,”Berubah gimana sih,aku gak berubah kok..” Dikapun hanya terdiam sejenak,lelu berkata,”Contohnya kamu tadi aku jemput ternyata kamu sudah..”.Sebelum Dika dapat melanjutkan perkataannya,ternyata bel tanda masuk telah berbunyi.Akupun bergegas masuk ke kelas,Dika memanggilnya namun dengan Aku tidak di hiraukan.Saat istirahat,Aku dipanggil oleh Dika,”Mal,Aku.. aku ingin bicara dengan kamu.”Kata Dika.Namun Aku Tidak menghiraukannya,dan Akuh berlari meninggalkan Dika.
Sesudah pulang sekolah,Aku hanya dapat menangis dikamar merenungi nasibnya.Kemudian Akupun berfikir untuk mengakhiri cintanya dengan Dika.Diapun mengaja ketemuan Dika ditaman sekolah.
Keesokan harinya,Aku menunggu Dika ditaman.Tidak lam kemudian,Dikapun datang.Saat Dika sudah duduk disampingnya,Aku berkata,”Dika sebelumnya aku minta maaf dengan kamu.Maafkan juga,karena aku sudah menjadi beban hidupmu.Aku hanya ingin memberikan satu informasi untuk kamu.Aku.... ingin mengakhiri hubunganku dengan kamu.”Kata Aku sambil mengalirkan air mata.Dikapun tidak ingin berpisah dengan Aku,dan Dika berkata,”Aku tidak mau putus dengan kamu..”Kata Dika sambil meneteskan air mata.Akupun menjawab dengan berat hati,”Maaf,tapi ini harus aku lakukan demi kamu.”Kataku sambil meneteskan air mata.Setelah itu,akupun langsung pergi meninggalkannya.Dan aku hanya meninggalkan satu kalimat untuknya,”Jangan khawatir.”Kataku.Lalu akupun berlari menjauh daqri Dika.Dika mencoba memanggilku,namun tak ku hiraukan.
Kemudian,bel tanda pulang dibunyikan.Aku segera bergegas pergi sebelum Dika memergokiku.Saat hampir mendekati rumah,aku dikejutkan dengan suatu suara,”Mala.”Setelah itu aku menengok kebelakang,ternyata itu adalah Dika.Akupun segera berlari dan masuk kerumah,pintu rumahkupun kututup erat-erat.Ayah dan ibuku bertanya,”Mala,siapa diluar?kok nggak kamu bukakan pintunya.”Kata ayah dan ibu.Akupun tak menjawabnya,malah aku meniggalkan mereka dan masuk kekamar.Lalu ayahkupun membukakan pintunya,setelah dibuka ayah berkata,”Oh,nak Dika to rupanya.” Dikapun menjawab,”Iya pak,pak apakah saya boleh bertemu dengan Mala?”Tanya Dika.Ayahkupun menjawab dengan sedikit pesimis,”Ya,tapi mungkin Mala masih belum dapat menerima kenyataan ini.”Kata ayah.Kemudian Dika menjawab,”Tidak apa pak,saya yakin kalau Mala akan sembuh.”
Lalu Dika segera diantar kekamarku,saat ayah berkata,”Mala,ini ada nak Dika.Dia ingin bertemu dengan kamu.”Kata ayahku lembut.Namun aku malah mengusir Dika,”Gak,aku gak mau ketemu dengan Dika.Suruh dia pulang yah.”Kataku dengan suara sedikit keras.Setelah itu,ganti Dika yang berbicara denganku,”Mala,aku dapat menerima kamu apa adanya.Jadi,tolong nggak usah akhiri hubungan kita.Aku mohon..”Kata Dika.Akupun menjawab,”Dik,tolong tinggalkan aku sendiri.Aku sekarang lagi pengen menyendiri.”Kataku lembut.Lalu ayahku menasehatinya agar mau meninggalkanku,dan akhirnya Dika berkata,”Baiklah La,aku akan pulang.Mungkin besok aku akan kembali untuk menjenguk kamu kembali.”Katanya lembut.
Keesokan harinya,saat aku terbangun.Akupun bergegas untuk keluar dari kamar,namun saat aku membuka pintu.Ada sebuah kertas,akupun membacanya dan isi kertas tersebut adalah
 
Aku menebak bahwa itu dari Dika.Kemudian aku ambil kertas tersebut,dan aku simpan disebuah kotak kecil yang aku simpan di bawah tempat tidur.
Setelah itu,aku bersiap-siap untuk bergegas berangkat ke sekolah.Sesampainya disekolah aku disambut dengan temanku yaitu Dina,Dewi,Nisa,dan Tari.Aku sangat senang mereka semua menyambutku,”Selamat pagi putri Mala.Hahaha.”Kata mereka dengan serentak,akupun menjawabnya dengan belega seperti putri raja,”Iya para menteriku.”Kataku.Kami semuapun tertawa besama-sama karena geli melihat sikap kami masing-masing yang lucu.Bel masukpun dibunyikan,seperti biasa sebelum pelajaran dimulai kami harus berdoa dahulu agar kami bisa belajar dengan baik dan lancar.Tidak lama kemudian,kepalaku terasa pusing dan mataku sedikit rabun melihat wajah Dewi yang duduk disebelahku.Namun beberapa saat kemudian,kepalaku sudah tidak pusing.Kemudian bel tanda istirahatpun dibunyikan,kami segera berhamburan keluar kelas untuk bergegas menuju kekantin.Aku pergi kekantin bersama dengan Dewi dan Dina,karena Tari dan Nisa sedang asyik main game di laptop Nisa.Dikantin aku tidak melihat Dika yang biasanya menyapaku saat aku kekantin atau kemanapun,dan kapanpun aku berada.Aku terkejut karena Dewi bertanya kepadaku,”La,kenapa hari ini aku tidak melihat batang hidungnya Dika ya...?”Tanya Dewi kepadaku.Dinapun menjawab,”Iya,aku dari tadi tidak melihat batang hidungnya anak itu,kira-kira anak itu kemana ya....?Atau jangan-jangan,dia mempunyai pasangan baru dan mulai melupakan Mala..?”Kata Dina sambil melirik kearahku.Aku menjadi bimbang dan khawatir akan semua hal itu.Kemudian terdengan suara yang memanggil namaku,aku kira itu Dika tapi ternyata Alif temannya Dika yang ingin memberikan informasi masalah Dika,”Mala,aku mau bilang sesuatu ke kamu.Sekarang Dika tidak masuk sekolah karena dia sedang sakit.”Katanya,akupun betanya ,”Sakit?saki apa emangnya...?”.Diapun menjawab,”Kata Tian sih... dia sakit Tifus,karena kangen sama kamu kale... he he he.”Kata Alif
,”Ah,ada-ada saja kamu ini Lif..lif.”Kataku.
Kemudian setelah pulang sekolah akupun berangkat kerumah Dika bersama dengan Dewi,Tari,Dina,Nisa,dan Alif.Kami berangakat kesana untuk menjenguk Dika.Setelah sampai dirumah Dika,akupun mngetuk pintu sambil mengucapkan salam,”Assalamualaikum...”
,”Waalaikumsalam.Iya,tunggu sebentar.”
,”O.. ini teman-teman den Dika ya...”Kata bi inah pembantu rumah tangga Dika.
,”Iya,saya dan teman-teman ingin menjenguk Dika...”kataku sambil tersenyum.Aku sedikit heran kepada tingkah laku Bi.Inah,dia sedikit bingung dengan apa yang aku ucapkan.Sesaat kemudian Bi.Inah menjawab,”O.. iya,silakan masuk.Den Dika ada dikamarnya.”Kata Bi.Inah
Kamipun segera masuk dan melihat keadaan Dika.Kasihan sekali,aku melihat badan Dika berbaring di tempat tidur dengan wajahnya yang sangat pucat.Nisapun berkata kepadaku,”Mala,apakah kamu tidak kasihan kepada Dika...?Lebih baik kamu balikan saja dengan Dika agar Dika cepat sembuh dari sakitnya.”Kata Nisa.Aku hanya bisa terdiam melihat keadaan Dika seperti itu,aku duduk disebelah Dika.Tanpa tersadari aku meneteskan air mata,air mataku terus-menerus keluar tanpa henti.Agar air mataku tidak keluar terlalu deras lagi,akupun pergi keluar sebentar.Saat aku diluar mengusap air mataku,aku mendengan seperti ada seseorang yang berbicara di kamar Dika,akupun mendengarkan pembicaraan itu.Dan saat aku dengarkan baik-baik suara itu seperti suara Dika,dan saat aku dengarkan lebih teliti lagi ternyata benar suara itu memang suara Dika.Akupun segera membuka pintu kamar Dika dengan secepat mungkin,dan ternyata aku melihat Dika sedang duduk dan berbisik dengan Alif.Seketika itu juga Dika tergesa-gesa untuk berbaring layaknya orang sakit.Ternyata aku tehu kenapa tadi Bi.Inah terlihat seperti bingung,ternyata aku sedang dibohongi oleh Dika dan teman-temanku.
Karena marah,aku mengucapkan satu kata yang tidak sengaja aku ucapkan,”Dasar pembohong.”Kataku.Setelah itu,aku segera berlari meninggalkan Dika dan teman-temanku.Aku mendengan suara
,”Mala... Mala.. jangan pergi.Aku bisa menjelaskannya.”
Dan disusul oleh suara lain
,”Mala... maafkan kami Mala.. Mala.. tunggu kami.”
Aku tidak menghirauka kata-kata mereka semua,aku sudah kesal dengan kebohongan mereka.Untung sewaktu aku keluar dari rumah Dika,aku melihat ada sebuah angkot.Aku segera naik ke angkot tersebut dan meninggalkan Dika,aku melihat Dika mengejarku dengan sepeda motornya sambil memanggil namaku.Namun,aku tidak menghiraukannya.Saat diangkot,kepalaku terasa pusing dan aku merasa ada sesuatu yang keluar dari hidungku saat aku pegang ternyata itu adalah darah.Darah itu keluar terus-menerus tenpa henti.Sampai akhirnya aku jatuh pingsan dan angkot tersebut berhenti dan sopirnya meminta bantuan,Dikapun bergegas membawaku kerumah sakit.Sewktu aku terbangun,aku melihat semua keluargaku berkumpul termasuk Dika.Aku bingung apa yang terjadi kepada diriku,semua keluargaku erada di situ.Saat aku mulai bangun dari tempat tidur,Dika berkata agar aku tidak memaksakan diriku untuk bangun.Kemudian seorang Dokter datang kekamarku,Dokterpun memanggil ayahku untuk keluar sebentar dengan dia.
 Beberapa menit kemudian,ayahku kembali dengan mata yang berkaca-kaca.Ayahpun bercerita kepada ibuku,namun dengan berbisik-bisik.Seketika itu juga ibuku menangis tersedu-sedu,aku tidak tahu apa yang telah terjadi padaku.Dikapun mencoba untuk bertanya kepada dokter yang memeriksaku tadi,setelah Dika bertanya Dikapun juga menangis.Kemudian Dika memelukku dengan erat.Aku semakin bingung dengan keadaanku,apakah keadaanku semakin parah...?
 Keesokannya,aku terbangun dari tempat tidur dan aku ingin berangkat sekolah.Namun ayah dan ibuku tidak memperbolehkanku.Aku bertanya kenapa aku tidak boleh sekolah,namun ibuku hanya bisa memelukku dan menangis.Aku mencoba bertanya apa yang terjadi denganku namun ibu mengalihkan perhatian.Dan aku terus berusaha bertanya kepada ibu,karena ibu kesal tanpa sengaja mengeluarkan kata-kata yang tidak mungkin aku lupakan,”Umur kamu difonis hanya 1 bulan lagi Mal...”Kata ibu
Saat aku mendengar kata itu,aku hanya bisa terdiam dan menangis.Kemudian akupun menuruti kata-kata ibuku agar aku tidak masuk sekolah
Akupun segera masuk kamar.
  10 hari kemudian...
Tak terasa sudah 10 hari aku tidak masuk sekolah,keadaankupun juga makin parah.Aku sering mimisan dan pingsan,ibu sering menangis bila bercerita dengan ayahku.Saat ibu bercerita dengan ayahku,ayahkupun juga menjadi menangis.Aku tak tega melihatnya.
Suatu hari,aku terbangun dari tempat tidurku.Aku melihat Dika,Dewi,Dina,Alif,dan teman-teman lainnya menjengukku.Aku merasa senang sekali,namun disisi lain aku juga berat bila aku meninggalkan mereka semua.Walaupun rasanya berat aku harus tetap memasang wajah senang agar mereka tidak khawatir karenaku.Saat enak-enak bercanda dengan Dewi dan Dika,kepalaku tiba-tiba pusing... Namun pusing  ini sedikit lain dan sedikit lebih menyakitkan daripada pusing yang sebelumnya.Dan aku merasakan sesuatu yang keluar dari hidungku,saat aku pegang ternyata itu adalah darah.Aku juga merasakan sesak didada dan aku batuk sangat keras sampai mengeluarkan darah.Akhirnya,akupun pingsan dan koma.Aku koma selama 24 jam semua teman-temanku dan keluargaku tegang melihatnya.Kemudian aku terbangun dari koma,aku membuka mataku perlahan-lahan.Nama yang pertama aku panggil adalah ibuku,karena dia adalah orang yang paling aku sayang,”Ib...u..ibu...”Kataku terhenti-henti saat aku berkata seperti itu,dokterpun keluar dan entah apa yang dikatakan kepada ibuku.Tidak lama kemudian ibuku datang bersama dengan ayahku,mereka berdua menangis namun ditahan.Akupun berkata kepada mereka,”Jangan ditah bu,yah.Kalau kalian ingin menangis,menangislah... aku tidak apa-apa.”Kataku dengan tersenyum,saat aku berkata seperti itu mereka berdua langsung menangis sambil memelukku.Kemudian aku berkata kepada mereka,”Dimana  teman-teman?Aku ingin bertemu mereka dan keluarga kita.”
Setelah aku berbicara seperti itu mereka memanggilkan teman-temanku,dan keluarga.Semua berkumpul dengan disertai tetesan air mata yang mengalir deras.Aku ingin menyampaikan pesan terakhirku kepada mereka semua,entah mengapa perasaanku ingin berbicara tentang semua yang aku rasakan.Aku berkata perlahan dengan tersendak-sendak”Ma…a…p..in..”,belum selesai aku berkata ayahku segera memberhentikan bicaraku dan ia membawakanku sebuah kertas dan pena untuk menulis kata-kataku…..
Dikertas itu aku menulis kata-kata”Maafin kesalahan Mala,Mala tidak kuat lagi”….
Setelah itu,ayah bicara kepadaku”Jika Mala pingin pergi… yah,ibu,dan kakak-kakak rela..”
Kemudian Dika memotong pembicaraan ayahku dan berkata”Saya tidak rela jika Mala pergi.”,dan Dina langsung berbisik kepada Dika,”Biarkan Mala pergi Dika… Kasihan Mala kalau dia harus menderita sakit seperti ini..”
Setelah berfikir agak lama,akhirnya Dika menganggukkan kepalanya perlahan,diapun menuju kearahku dan mendekap erat tanganku dengan berkata,”Kamu boleh pergi,tapi cintaku takkan pergi..”
Akhirnya perlahan-lahan,mataku mulai berat dan mulai tertutup aku seperti tidur dipangkuan gadis yang cantik…


Beberapa bulan kemudian….
Tak terasa kepergianku sudah berbulan-bulan,namun akhirnya Dika bertemu dengan orang yang persis denganku…
Bukan karena wajahnya,namun karena sifatnya yang mirip denganku… orang itu namanya adalah….. Maya…


TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar